Postingan

BACK!

Rabu, 13 Juni 2018. 04.57 p.m Sore pada saat bulan Ramadhan. Saat ini selang satu jam kurang menjelang berbuka puasa, teringat kembali lamunan "kapan ya buat postingan di blog lagi?". Sudah lama nyatanya merencakan untuk membuat postingan baru dan mengupdate banyak cerita di tempat ini, tapi ada aja halangan yang penting dan tidak penting untuk tidak membuat postingan ini. Lalu akhirnya dengan kegabutan yang tidak jelas sore hari ini, berujung kembali menulis postingan di blog ini. Entah siapapun yang membacanya\, namun, sedari dulu, aku suka dengan menulis. Sempat terpikir malah untuk menjadi penulis novel dikarenakan suka sekali membaca dan berimajinasi. Lalu, seketika terucap "okee cita cita gue jadi penulis". Hahaha kadang semudah itu menentukan masa depan dengan hal yang bisa dibilang tidak direncanakan. Ngomong-ngomong tahun ini adalah tahun ke 4 di bangku mahasiswa alias semester 8 di perkuliahan. Sedang menjalankan skripsi. InshaAllah tahun ini wisuda jika

Regret

sebenernya agak sedikit lucu kalo lagi nge-flashback sesuatu hal yang kayanya gak penting buat dibahas. tapi secara engga sadar malah menimbulkan rasa penyesalan. contohnya gini, lo dikasih kardus besar yang berisi coklat paling enak tapi karena mikirin image takut badan gendut akhirnya lo cuma ngeliatin coklat itu dan malah membaginya ke temen-temen lo dan secara otomatis lo gak makan coklat itu. perasaan lo saat itu biasa aja karena lo berpikir lo terbebas dari makanan yang membuat image lo jelek karena berbadan gendut tapi sekarang disaat lo lagi menerung sendirian terus keinget coklat itu dan merasa ada suatu penyesalan tersendiri 'kenapa dulu gak gue makan aja tuh coklat, seenggaknya ngilangin rasa penasaran walaupun badan lebih terlihat gendut'.  gue sendiri dari kemarin merenung sendiri suatu kejadian yang kalo dipikir-pikir 'kenapa gue dulu ngelakuin itu padahal saat ini gue malah pengen kejadian itu terulang lagi?', gak habis pikir sama kemauan diri sendiri.

Bad

Rintikan air hujan ini menyakitkan bagiku. Untuk kali ini, tetesan itu menimbulkan luka yang mendalam. Ya, karena kamu. Dengan alasan yang mudah kamu meninggalkan aku sendiri disini tanpa bayangan setitikpun. Kau peduli? Oh, tentu tidak. Tak terlihat didalam caramu memikirkanku. Mungkin sekilas ingat bahwa kau mengenaliku pun tidak. Dengan rayuan kata-kata yang kau ucapkan sedetik membuatku melayang terbang tinggi bagaikan bidadari surga, tetapi detik itu ‘ buaaaar ’ menimbulkan bencana yang besar buatku. Kau bagaikan menyihirku sebagai seorang yang paling tidak beruntung di dunia ini karena mengenalmu. Perasaan ini kacau. Lagi lagi karena kamu. Huh, aku bosan kenapa semua ini karenamu. Jiwamu sungguh ber-arti untukku. Tetapi jiwaku tak dipedulikan olehmu. Kamu lebih memandang dia yang layak bersanding denganmu. Lalu, kau tak mengingatku? Kenapa? Apa salahku? Mengapa? Kenapa dia? Apakah aku tak pantas? Apakah kau terlalu berharga untukku atau mungkin sebaliknya? Pertanyaa

Menghilang

Pagi itu matahari tak menyinari dunia dengan sinarnya yang indah. Dengan rutinitas seperti biasanya, Rana tetap pergi ke sungai yang tak jauh dari villanya. Hampir setiap hari sabtu pagi dan sore dia menghabiskan satu jam untuk berada di sungai itu. merenung dan menulis sebuah kata-kata untuk seorang yang selalu dia tunggu. Rana selalu berharap pria itu datang menghampiri setelah 3tahun lamanya menunggu untuk datang. Tempat favorit Rana dan pria itu adalah sungai. sebab dari itu hampir setiap waktu kosongnya, Rana selalu datang hanya untuk memastikan bahwa pria itu akan datang menghampirinya. Rana selalu menunggu. ‘Aku jenuh, sampai kapan aku harus berada di tepi sungai hanya untuk memastikan kamu tidak disini? Mana omongan singkatmu dulu yang kamu sampaikan kepada ku? Aku tak menemukan hal itu. kamu pria yang tak pernah berbohong kepadaku. Tapi apakah hatimu berbohong untuk mengatakan bahwa kau akan menghampiriku?’ Rana mengukirkan tulisan tersebut saat Sabtu pagi di ping

Relationship

HALOOOO!!!!haha selamat siangggg. Hari ini gue lagi libur yaudahlah yukk puas-puasin sebelum bertemu dengan buku yang tebal-tebal gitu T-T. Setelah keluar dari lembaran-lembaran kertas UTS, rasanya enak banget gitu yaa tapi engga enak kalo udah ngeliat hasilnya behh. Kayanya gue udah lama juga engga ngepostt di blog hehe. Sebenernya pengen tapi kadang jadi engga pengen lagi. Mood kadang emang suka labil macam anak abege:-(. Tiba-tiba gue kepikiran buat ngeblog tentang sesuatu yang bersangkutan dalam pacaran. Pacaran tuh pasti engga mungkin yang namanya mulus terus kaya jalan tol. Toh jalan tol aja engga ada yang engga berlubang kan? Gaada. Kalo ada kasih tau gue!hehe boong deng bercanda. Gatau ada angina pa tiba-tiba gue pengen ngebahas tentang pacaran. Mungkin lebih spesifikasinya tentang macam –macam yang ada di dalam pacaran, ngerti engga maksudnya? Yaudah baca aja dulu semoga nanti ngerti. Awali dengan basmalah jangan lupa yaaa:3 1. Komunikasi Komunikasi penting dalam sebua

Alone. Why not?

Pernah gak sih lo ngerasa Cuma pengen sendiri? Gak diganggu sama siapa-siapa bahkan mau megang hape pun males. Cuma pengen sendiri ngelakuin hal yang disuka sesuka hati tanpa ada yang ngelarang dan batasan ini itu? Btw gue jadi inget kejadian beberapa bulan lalu. Dengan ketekatan yang luar bias ague jalan sendirian ke Bintaro Plaza. Tujuannya sih buat ngebeliin nyokap gue kado. Gue pulang-pergi sendirian. Ngelakuin hal sesuka gue. Duduk di jco sekitar sejam. Muter-muter di Bintaro. Agak ngablu sih ya tapi seru. Emang sih di dunia ini pasti punya 2pilihan. Nah menurut gue jalan sendirian di mall itu juga ada 2 pilihan yang enak dan gak enaknya juga. Menurut gue, enaknya itu gue bisa jalan kemanapun gue mau tanpa ribet nungguin oranglain yang gue ajak, gue bisa ngablu sesuai keinginan gue, jalan-jalan gajelas, keluar masuk toko yang cuma sekedar pengen liat-liat doang dan itu… seru. Dan yang gak enaknya, y ague sendirian. Gaada orang yang bisa diajak ngobrol atau minta kome

Friday Night

Kadang, aku iri dengan bulan. Dia bisa melihatmu, melihat kita yang sedang saling merindu. Mungkin dia hanya tertawa, melihat sepasang kekasih yang sedang beradu percikan kerinduan yang tak kunjung padam. Bila bulan dapat menyampaikan pesanku, akankah dia mau menyampaikan bahwa aku merindukanmu saat ini? Akankah ada seorang yang mau mengantarkan ku kebulan untuk dapat melihatmu pada saat pergantian hari? Tak berdaya ku. Kini hanya percikan rindu yang ku rasa.